Siapa yang Tak Bersedih Atas Wafatnya Seorang 'Alim, Maka Dia Orang Munafik
LADUNI.ID, Jakarta - Dalam Kitab Tanqih Al-Qaul Imam Al-Hafizh Jalaluddin Bin Abdurrahman Bin Abu Bakar As-Suyuthi menulis sebuah hadits dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وقال عليه الصلاة والسلام: {مَنْ لَمْ يَحْزَنْ لِمَوْتِ العَالِمِ، فَهُوَ مُنَافِقٌ,مُنَافِقٌ,مُنَافِقٌ.
”Barangsiapa yang tidak sedih dengan kematian ulama maka dia adalah munafik, munafik, munafik"
عن ابن عباس ، في قوله تعالى : أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَأْتِي الأَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا سورة الرعد آية ٤١ قال : موت علمائها . وللبيهقي من حديث معروف بن خربوذ ، عن أبي جعفر ، أنه قال : موت عالم أحب إلى إبليس من موت سبعين عابدا
"Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu tentang firman Allah, “Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah, lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya?.” (Al-Ra’d: 41). Beliau mengatakan tentang (مِنْ أَطْرَافِهَا = dari tepi-tepinya) adalah wafatnya para ulama. Dan menurut Imam Baihaqi dari hadits Ma’ruf bin Kharbudz dari Abu Ja’far radhiyallahu 'anhu berkata, “Kematian ulama lebih dicintai iblis daripada kematian 70 orang ahli Ibadah.”
Memuat Komentar ...