Taliban, Oh Taliban. Kamu Ngapain Sih di KPK
Foto: Berita Moneter
LADUNI.ID, Jakarta - Beberapa minggu terakhir saya perhatikan ada tulisan-tulisan yang seliweran di berbagai WAG, bicara tentang fenomena yang sedang terjadi di KPK. Intinya, tulisan-tulisan ini mau bilang begini:
1. KPK sudah masuk angin, kena radikalisasi
2. Akibatnya, sekarang ada pertentangan yang keras antara kubu polisi Taliban dengan kubu polisi India. Maksudnya tentu polisi Taliban itu yang udah kena asupan radikalisme.
3. Kelompok polisi Taliban ini selama bertahun-tahun sudah “memelihara” LSM-LSM yang sekarang sedang dikeluarkan untuk meributkan pansel dan capim KPK.
Dari poin-poin ini, garis besarnya adalah untuk nggak usah bantuin dan belain KPK karena KPK sudah tercemar, nggak lagi murni, dan sudah main politik. Tulisan-tulisan ini juga seakan-akan mengindikasikan bahwa pansel sedang berjuang untuk memilih capim yang bisa “bersih-bersih” di KPK nantinya.
Membaca tulisan-tulisan ini membuat saya langsung teringat beberapa tahun yang lalu, saat saya mulai melihat ada perubahan di KPK. Karyawan-karyawannya mulai banyak yang berpakaian ala hijrah-hijrahan. Jenggot, celana cingkrang, jilbab lebar. Pokoknya gaya-gaya tipikal anak hijrah lah. Saya mengernyitkan dahi melihat pemandangan ini.
Belum lagi, mulai terdengar kasak-kusuk kalau di dalam sudah ada perseteruan yang melibatkan kelompok ideologi. Puncaknya adalah saat masjid karyawan mengundang Ustad Al-Asy-embuh-lah yang sangat terkenal dengan twit-twit ofensifnya untuk berceramah di sana. Aktivis gerakan anti korupsi langsung bereaksi keras. Saya sendiri termasuk yang cerewet banget protes ke Pak Jubir.
Memuat Komentar ...