Safari Religi dan Berdoa di Makam KH. Idris Temanggung

 
Safari Religi dan Berdoa di Makam KH. Idris Temanggung

Sepintas Sejarah
Mbah Idris Plumbon bernama panjang KH. Muhammad Idris bin KH. Hasan Wira’i. Ibu beliau bernama Ibu Pairah. Simbah KH. Hasan Wira’i adalah sosok seorang Kyai yang berasal dari Ndungus Sukorejo dan nyantri di Jawa Timur kemudian di sana diangkat sebagai menantu seorang Demang. Karena suatu hal, KH. Hasan Wira’i berpindah tempat ke Plumbon.

Ketika bermukim di Plumbon beliau menikah dengan Simbah Pairah dan dikaruniai 2 keturunan bernama Ahmad Joyo Puspito dan Muhammad Idris. Ketika itu Mbah Pairah merupakan seorang janda yang sudah memiliki putra dengan nama Bapak Muradi yang akhirnya melahirkan seorang Kyai dengan nama Kyai Abdul Rosyid Pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Plumbon saat ini.

Menurut Bapak Abdurrohman cucu Mbah Idris dari Bp. KH. Djufri Mbah Idris lahir pada tahun 1870 Masehi. Beliau semasa dengan simbah Raden Alwi Randucanan Bandongan Magelang. Istri beliau yang ke-9 Hj. Siti Aminah berasal dari Kuwaraan Pirikan Secang, beliau merupakan adik dari KH. Sirodj Payaman yang masyhur dengan nama Simbah Romo Agung Payaman. Mbah Idris berkesempatan naik haji pada tahun 1921.

Dalam membina 30 santrinya, beliau menanggung seluruh kebutuhan santri setiap harinya baik makan ataupun pakaian. Semua santripun demikian, semuanya senantiasa membantu segala kerepotan Mbah Idris, khususnya dalam mengolah sawah olahan beliau. Bahkan beliau sering membagi-bagikan mukena kepada masyarakat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN