Pemimpin Baru Israel Diajak Negoisasi Palestina

 
Pemimpin Baru Israel Diajak Negoisasi Palestina

LADUNI.ID, Sebagaimana diketahui, berdasarkan Komite Pemilihan sentra Partai Likud Netanyahu diperkirakan hanya akan memenangkan 31 kursi, sementara saingan utamanya yaitu Partai Biru serta Putih mendapatkan 32 kursi.

Perolehan ini mampu memberikan jalan bagi pesaing Netanyahu, pemimpin Partai Biru dan  Putih Benny Gantz, untuk pertama kalinya membuat pemerintahan baru dengan syarat ia bisa membuat koalisi menggunakan partai lain. Namun belum kentara apakah Gantz akan bergabung dengan partai Likud Bila Netanyahu terus menjadi pemimpinnya. 

Riyad Al-Maliki, Menteri Luar Negeri Palestina mengatakan, Ramallah siap melakukan pembicaraan dengan pemimpin baru Israel. Pada pemilihan umum  Israel yangg berlangsung kemarin, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan gagal mendapatkan suara dominan.

"Siapa pun yang bisa membuat pemerintahan, kami siap untuk duduk dengannya buat memulai kembali negosiasi," kata Maliki pada sebuah pernyataan, seperti dilansir Arab news pada Kamis (19/nine).

Berdasarkan informasi dari situs Sindo News Kedua belah pihak sepertinya akan kekurangan 61 kursi yang dibutuhkan untuk membuat koalisi pemerintahan pada Parlemen yang mempunyai a hundred and twenty kursi, yang dikenal sebagai Knesset 

Kegagalan pada pemilu sebagai pertaruhan yang tinggi bagi Netanyahu. Pasalnya, dia berpotensi didakwa dalam three perkara korupsi. Jika tetap menjadi Perdana Menteri, dia mungkin mampu mengesahkan undang-undang yang akan memberinya kekebalan. Namun Bila kalah, dia mungkin akan duduk pada kursi pesakitan pengadilan serta bahkan menghabiskan saat pada penjara.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN