Meneladani Rekonsiliasi Cucu Nabi
LADUNI.ID - Pemilu 2019 hampir usai, tinggal tahap terakhir yaitu pelantikan untuk pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden dan DPD serta penyelesaian sengketa beberapa kasus pemilihan anggota DPR di Mahkamah Konstitusi. Namun sisa-sisa keretakan masyarakat kita masih menganga. Memang tidak sebesar waktu proses Pemilu berlangsung, akan tetapi nuansa perseteruan antara kedua kubu masih ada. Serangan-serangan virtual dari pihak yang tidak puas dengan hasil Pemilu jika dibiarkan maka berpotensi membesar dan menciptakan kerawanan sosial. Tentu saja hal ini tidak kita harapkan karena Pemilu sebagai hajatan demokrasi terbesar di negara kita justru menjadi pengokoh pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Apalah arti pesta demokrasi apabila menyebabkan masyarakat terpecah belah. Keinginan rekonsiliasi (ishlah) sebagian elit politik adalah jalan damai untuk menuntaskan perseteruan ini. Menyatukan umat kembali. Rekonsiliasi masyarakat mensyaratkan semua pihak membuka hati sebesar-besarnya untuk menerima kenyataan demi kebaikan di masa depan. Menang kalah dalam sebuah kompetisi hal biasa. Toh Pemilu 2019 di negeri ini bukan Pemilun pertama. Kita sudah berkali-kali mengadakan Pemilu tingkat nasional ditambah Pilkada, Pilkades dan Pemilihan Ketua RW dan RT. Artinya batin kita sudah sangat berpengalaman dalam menjadi pemenang dan menerima kekalahan.
Sejarah umat Islam generasi awal berjalan dinamis, konflik dan rekonsiliasi silih berganti mengisi lembaran-lembaran sejarah umat. Konflik terkait kepemimpinan politik mendapat catatan tebal. Konflik adalah sebuah keniscyaan akibat perbedaan aspirasi. Meskipun demikian konflik harus diimbangi dengan semangat rekonsiliasi karena sudah menjadi fithrah manusia ingin hidup dalam keadaan damai. Dengan kehidupan yang damai umat Islam bisa melakukan ibadah dengan tenang. Mendekatkan diri kepada Allah Swt, berbakti kepada orang tua, menuntut ilmu, bersedakah, dan amal shaleh lainnya. Bukankah karen alasan untuk beribadah ini Allah Swt menciptakan jin dan manusia, sebagaimana firman Allah Swt:
Memuat Komentar ...