Demo Mahasiswa Gagal Ditunggangi, Taliban Tetap Bergerak

 
Demo Mahasiswa Gagal Ditunggangi, Taliban Tetap Bergerak

LADUNI.ID, Jakarta - Dahsyat. Mahasiswa bergerak. Kaum Taliban yang terdiri dari para operator intelektual, seperti di dalam KPK misalnya, gagal meminjam tangan mahasiswa. Upaya menggiring mahasiswa agar membenci Jokowi berantakan. Mahasiswa tetap konsisten menolak pengesahan beberapa undang-undang. Dan, yang diserang tetap DPR. Upaya delegitimasi terhadap Presiden Jokowi gagal total.

Temuan di lapangan sungguh sangat berbeda. Antara harapan para kadal gurun, khilafah, anti NKRI dan para aktor intelektual. Mereka yang menggerakkan mahasiswa. Yang, mahasiswa sendiri konsisten menyuarakan hal yang sama dengan Presiden Jokowi. (Foto-foto jepretan saya terlampir menggambarkan para penumpang gelap di lapangan demo Selasa (24/9/2019) di Jakarta.)

(Kecuali UU KPK, yang mahasiswa tidak paham karena pelintiran orang-orang KPK sendiri, seperti Febri Diansyah dan kawan-kawan. Orang bahlul bin pekok Taliban pun paham kelakuan para oknum Taliban di KPK sungguh memuakkan. Semua tahu peredaran video arahan demo kepada perwakilan kampret BEM UI dan lain-lain yang menentang Pemerintahan Jokowi.)

Akibat kurang aktifnya Kominfo, misalnya, sehingga gagal menyuarakan narasi untuk membangun informasi yang positif menguatkan Presiden Jokowi. Maka para mahasiswa lebih banyak memakan informasi dari para provokator yang mendekati mereka.

Suka tidak suka. Kerusuhan dan demo anarkis Selasa (24/9/2019) tetap menggambarkan aspirasi demokrasi. Namun, mahasiswa mayoritas tidak keluar dari jalur tuntutan. Dalam demo kemarin, arahan untuk terus-menerus demo seperti yang disampaikan oleh misalnya Sri Bintang Pamungkas, sudah cukup mewakili provokator aktor intelektual demo dan kerusuhan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN