Harmoni Sejak Dini
LADUNI.ID - Kian hari kita kian disuguhkan dengan berbagai macam siaran dan pemberitahuan melalui media dan televisi mengenai konflik-konflik yang belakangan ini terjadi di Indonesia. Mulai dari konflik yang melanda Papua dan konflik RUU yang berujung pada aksi demonstrasi mahasiswa. Memang dalam menjalani kehidupan kita tidak bisa terpisah dari yang namanya konflik. Bahkan di dalam diri kita sendiri pun sering terjadi konflik, tepatnya di dalam hati. Namun demikian, kita masih memiliki kesempatan dan upaya untuk mencegah serta menghindari ancaman yang menyebabkan konflik.
Dalam merealisasikan upaya tersebut, Prodi Studi Agama-agama IAIN Pontianak yang bekerja sama dengan SINAU Institut menyelenggarakan sebuah kegiatan guna mensosialisasikan kerukunan antar umat beragama dengan mengusung tema “Harmoni Sejak Dini”. Sosialisasi ini ditujukan kepada siswa siswi SMA khususnya SMA Negeri 3 Pontianak karena pada usia-usia saat itulah manusia terutama remaja mudah terprovokasi sebab emosional dan cara berpikirnya yang masih labil. Adapun sosialisasi ini mengundang pemateri dari empat agama yang berbeda yaitu, Islam, Katolik, Budha dan Hindu.
Konflik biasanya terjadi akibat adanya gesekan-gesekan yang timbul dari perbedaan, seperti perbedaan dalam perspektif, perbedaan dalam beragama dan perbedaan dalam hal-hal lainnya yang pada masing-masing pihak tidak mau mendengarkan dan menerima penjelasan dari pihak sebelah, melainkan tetap berada pada sikap egonya sendiri. Seharusnya perbedaan ini tidak menimbulkan konflik. Dalam penyampaian bapak Sunarto yang merupakan penganut agama Budha, beliau mengatakan “Bangsa kita adalah bangsa yang penuh dengan keberagaman. Ada sekian banyak suku, ras dan agama yang berbeda. Namun bangsa ini tetap bisa bersatu, tidak seperti bangsa lainnya. Apabila kita bisa bersatu dalam perbedaan, maka kita bisa hidup harmonis”.
Memuat Komentar ...