Amal Tubuh Vs Amal Hati
LADUNI.ID - Upaya untuk beragama dengan baik dipraktekkan dengan dua amal (tindakan), yakni: Amal tubuh seperti shalat, puasa, sedekah, membantu sesama dan semacamnya. Amal hati seperti iman*, ikhlas, niat dan semacamnya.
Keduanya penting, tapi amal hati lebih penting sebab amal tubuh yang dilakukan tanpa amal hati yang baik takkan ada nilainya; Shalat tanpa niat tak sah, ibadah tanpa ikhlas tak berpahala, kebaikan tanpa iman percuma. Sebaliknya, niatan untuk berbuat baik tetapi tak terlaksana karena udzur, ia tetap mendatangkan satu pahala.
Bahkan, maksiat hati lebih berbahaya daripada maksiat tubuh; Maksiat tubuh maksimal "hanya" menyebabkan kefasikan. Mabuk, zina, membunuh, tidak shalat** dan semua maksiat tubuh yang parah adalah dosa besar, tapi pelakunya tak sampai kafir sebab itu, selama hatinya sadar bahwa itu dilarang dan dia mengaku melakukan kesalahan.
Namun, maksiat hati yang parah bisa sampai menyebabkan orang murtad alias keluar dari Islam; Orang yang dalam hatinya membenci Allah atau Rasulullah adalah orang murtad (menjadi kafir) meskipun amal tubuhnya baik. Demikian juga orang yang dalam hatinya menganggap zina dan larangan lain yang semua orang sudah tahu, maka dia juga murtad meskipun dia tak pernah berzina. (Jadi ingat pendemo yang secara lahiriah seolah menghalalkan zina? Ya, kalau mereka memang menghalalkan zina, maka murtad. Bila tidak sampai menghalalkan, maka tidak). Sama juga orang yang menganggap shalat, zakat, puasa ramadhan dan kewajiban lain yang diketahui semua orang sebagai sesuatu yang tidak wajib dilakukan, maka dia juga murtad.
Memuat Komentar ...