Santri Goes To Papua: Percikan Air Mata Bahagia

 
Santri Goes To Papua: Percikan Air Mata Bahagia

LADUNI.ID, Sorong -  Beberapa orang tua nampak meneteskan air mata ketika menyaksikan Ajam Paus Paus dan Irwan Tofir sedang berpuisi. Lewat layar laptop, mereka dengan khusyuk menyimak rekaman video Ajam dan Irwan yang sedang pentas di Simpang Lima, Semarang, beberapa waktu lalu.

"Jangan menangis, pak!!" sergah saya pada pak Ekan, bapak Irwan Tofir, satu dari beberapa orang tua yang menangis.

Setelah beberapa saat tidak menghiraukan saya, karena terlalu fokus menyaksikan anaknya atau perasaan lain, kemudian ia pun tersenyum sembari mengusap percikan-percikan air yang ada di kedua bulu matanya. Percikan-percikan air haru, bangga dan bahagia.

Ajam dan Irwan, yang kini sudah mondok di Jawa, tepatnya di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, sebelumnya adalah santri di Madin Al-Ibriz Iru Nigeiyah, Kurwato, Kab. Sorong, Papua Barat. Sebuah Madin yang dirintis dari program Santri Goes To Papua.

Dan supaya keduanya bisa memiliki pemahaman ajaran agama Islam yang lebih mendalam dan luas, maka keduanya dikirim ke pondok asuhan KH. A. Mustofa Bisri dan KH. Yahya Cholil Staquf di Rembang itu.

Dan insya Alloh program pengiriman anak-anak muslim Papua untuk mondok dan belajar ke Jawa akan terus diusahakan setiap tahunnya. Semoga bisa terlaksana. Amin.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN