Profil
Pada Tahun 1998 atas kehendak Allah SWT, K.H. Abd. Matin Djawahir diberi amanah untuk mendirikan Pondok Pesantren di desa Bejagung. Hal ini berakibat Santri Pondok Pesantren Nurul Anwar bermigrasi ke Bejagung. Konon lokasi yang akan didirikan pondok merupakan napak tilas pondok yang didirikan oleh Mbah Maulana Abdullah Asy’ari. Maka diberilah nama Pondok Pesantren Sunan Bejagung sebagai bentuk Tabarukan (ngalap berkah pen.) kepada Mbah Maulana Abdullah Asy’ari. Pondok Pesantren tersebut berdiri di atas lahan seluas 1,5 Ha di sebelah timur laut Makam Sunan Bejagung Kidul.
Awal berdiri Pondok Pesantren Sunan Bejagung sampai sekarang ini sudah ada beberapa unit pendidikan yaitu; Madin Uula, Madin Wustho, Raudlotul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), SMP Islam (SMPI) Plus, Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sampai Perguruan Tinggi (PT). Dengan jumlah santri mencapai 1.700 Santri. Dalam menjalankan Roda Ponpes Sunan Bejagung KH. Abd. Matin Djawahir, didampingi putra-putri beliau yaitu, Gus Hadi (Sulamul Hadi, SH,M.Hum.), Neng Elmi (Nur Elmi Sholihah, S.Pd.I), Gus Najib (Muammar Najib, S.Pd.I, M.Pd) dan Menantu beliau Gus Aqib (M.Husnul Aqib, S.Ag, M.HI), terus menerus berjuang untuk memajukan Pondok Pesantren Sunan Bejagung disegala bidang, baik pendidikan Agama, sarana dan prasarana.
Sebagai pendiri serta pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung, beliau selalu memotivasi santri dan masyarakat sekitar untuk selalu beribadah dan gigih berjuang di Jalan Allah SWT. Karena hal itu, sebagai sarana menuju kebahagiaan dunia akhirat. Berjuang di jalan Allah tentu tidak semudah membalikan tangan. Namun perjuangan yang disertai kendala, tantangan, dan ujian. Kemudian dilakukan dengan ikhlas dan ridho, pasti Allah SWT memberikan jalan kesuksesan.
Memuat Komentar ...