Cerita Seorang Tim Ambulance Mengenai Jenazah Istri Gus Miek yang Wangi
LADUNI.ID, Kediri - Ini adalah cerita dari Tim Rescue Ambulance Indonesia yang bernama Zeus Agung Nugroho yang ikut melakukan pendampingan jenazah Ibu Nyai Lilik dari rumah sakit hingga rumah duka, Pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri.
“Mas Zeus Agung Nugroho mengaku mendapati pengalaman luar biasa. Sejak prosesi di rumah sakit, selama perjalanan, hingga tiba di pondok, tercium aroma wangi yang sangat luar biasa. Bahkan ini dirasakan juga oleh seluruh timnya yang mendampingi jenazah hingga ke rumah duka,” ceritanya.
Ibu Nyai Hj Lilik Suyati adalah sosok hafidzoh, hafal al-Qur’an 30 juz. Selepas wafatnya Gus Miek, Ibu Nyai Lilik lanjutkan mendidik enam putra-putrinya. Dengan penuh perjuangan, Ibu Nya Lilik antarkan putra-putrinya menjadi penerus dakwah Gus Miek.
“Menurut Zeus, pengalaman unik ini sangat berbeda jika dibanding saat dia menjalankan tugas-tugas pendampingan jenazah sebelumnya,” lanjutnya.
Najhan merasa sangat kehilangan atas wafatnya Ibu Nyai Lilik. “Mautul ‘Alim Mautul Alam, meninggalnya orang alim, itu sama dengan matinya alam dunia,” katanya.
Najhan teringat akan sebuh ucapan para guru-gurunya di madrasah (pondok pesantren) dulu.
“Di penghujung jaman nanti, akan datang sebuah masa yang dimana para ulama (orang berilmu) Allah wafatkan, bencana di mana-mana, banyaknya para pemimpin dzolim, zina di mana-mana, bahkan yang namanya maksiat akan dianggap sebagai hal wajar. Duhh gusti...,” tegasnya.
Memuat Komentar ...