Secara khusus, kewajiban pembinaan terhadap jamaah nahdliyin juga melekat pada diri pengurus dan para tokoh Nahdlatul Ulama di semua tingkatan. Sebagaimana kita ketahui bersama, para mu’assis dan sesepuh Nahdlatul Ulama mengajarkan metode dakwah yang membina, bukan menghina. Dakwah yang merangkul, bukan malah memukul. Akan tetapi, kalau upaya pembinaan sudah tidak bisa dilakukan lagi, dan ancaman yang datang sudah sedemikian serius, bisa jadi kondisinya akan berakhir sebagaimana syair lagu Ya Lal Waton, “…siapa datang mengancammu, ’kan binasa di bawah dulimu.”
SIDANG PEMBACA RAHIMAKUMULLAH,
Dalam waktu dekat, kita akan menghadapi Muktamar ke-34, sebagai titik terdekat menyongsong abad baru Nahdlatul Ulama. Sebagaimana kita ketahui dan telah disabdakan oleh Rasulullah shallallâhu alayhi wa sallam, bahwa setiap 100 tahun Allah Subhânahu wa Ta’âla akan membangkitkan para pembaharu atau mujaddid untuk menyegarkan ahkâm ijtihâdiyah furû’iyah yang sudah mulai keropos dan banyak ditinggalkan oleh umat.
Memuat Komentar ...