Keutamaan Seorang Muadzin di Akhirat

 
Keutamaan Seorang Muadzin di Akhirat

LADUNI.ID, Jakarta - Adzan merupakan seruan atau panggilan bagi umat islam sebagai penanda masuknya waktu shalat fardhu 5 waktu,
Adzan sendiri secara bahasa bermakna al-‘ilam yang berarti pengumuman atau pemberitahuan. Adapun secara syar’i azan adalah pemberitahuan masuknya waktu shalat dengan lafaz-lafaz yang khusus. (Al Mughni, 2: 53, Kitabush Shalat, Bab Adzan. Dinukil dari Taisirul Allam, 78).

Islam memandang muadzin ialah sebagai sosok yang mulia karena kesabarannya dan istiqomahnya dalam mengumandangkan adzan. Apa saja keistimewaannya Nabi SAW bersabda:

Artinya: Pada hari kiamat akan ada tiga orang yang berada di atas tumpukan pasir yang terdiri dari misk yang sangat harum. Ketiga orang itu tidak dibuat sedih oleh hisab dan tidak terkena rasa takut, sampai urusan (hisab) yang terjadi di antara manusia selesai. (Mereka adalah): orang yang membaca Al-Qur'an karena Allah SWT, orang yang diuji dengan perbudakan tetapi itu tidak membuatnya lupa akan akhirat, dan orang yang mengumandangkan adzan untuk shalat.

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ Arab-Latin: Wa man aḥsanu qaulam mim man da'ā ilallāhi wa 'amila ṣāliḥaw wa qāla innanī minal-muslimīn Terjemah Arti: Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN