Cerita Gus Baha’: Saat Khalifah Harun al Rasyid Menegur Ustadz Kasar
LADUNI.ID, Jakarta - Suatu saat, seorang ustad dengan gagahnya datang ke Khalifah Harun al Rasyid, dengan maksud, mau memberikan nasihat serta teguran dengan cara yang keras dan kasar.
"Ya amirul mukminin, inni nasikhun laka fa mufasididdun alaika, fa laa tajiddanna alaiya fi nafsikan syaian" (Wahai amirul mukminin, saya orang baik baik yang mau memberi kamu nasihat dengan cara yang mufasid, cara yang kasar kepadamu, kamu jangan tersinggung dan jangan dimasukan hati).
Dan khalifah Harun al Rasyid pun menjawab, "usqud ya ustadz, innallaha ta'ala ba'atsa man huwa khoirun minka, ila man huwa sarrun minni, wa ma'a dzalika qola ta'ala fa kuu la lahu qoulan layyinna la 'alahu yatadakaru au yahsa."
(Diam kamu wahai ustadz, sesungguhnya Allah Ta'ala pernah mengutus orang yang lebih baik dari kamu, kepada orang yang lebih buruk daripada aku, namun Allah Ta'ala memerintah orang yang lebih baik dari kamu itu, untuk beretika, bertutur lemah lembut, semoga dia yang lebih buruk dari aku itu jadi ingat dan takut).
Di sini yang dimaksud Harun Al Rasyid, orang yang lebih baik dari ustadz tersebut adalah Nabi Musa Alaihissalam dan orang yang lebih buruk dari Khalifah Harun Al Rasyid adalah Fir'aun, pun Nabi Musa diperintah Allah Ta'ala untuk tetap beretika dalam menegur atau mengingatkan, dengan harapan semoga dia menjadi ingat dan takut.
Saat ini, media sosial merupakan alat yang lumrah digunakan oleh siapapun untuk menegur pemimpin, dan setiap pengguna media sosial pun, leluasa untuk mencurahkan apapun yang ada di benaknya serta yang dirasakan, hebatnya media sosial bisa nge-tag langsung ke pemimpin, sehingga pemimpin pun bisa membaca serta mengetahui langsung isi status, twit maupun
Memuat Komentar ...