Safari Ziarah dan berdoa di Makam KH. Abdul Mannan Syukur Malang

 
Safari Ziarah dan berdoa di Makam KH. Abdul Mannan Syukur Malang

Sekilas Biografi
KH. Abdul Mannan Syukur adalah alim ulama kharismatik, zuhud dan penghafal Al-Qur'an (Al-Hafidz) beliau juga adalah pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Nurul Huda, Malang pada tahun 1973.

KH. Abdul Manan Syukur lahir pada tanggal 24 April 1925 di Desa Kraden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, adalah putra keempat dari tujuh bersaudara, lahir dari pasangan KH. Abdul Syukur dan Nyai Hj. Mas‘adah. Dia satu-satunya dari tujuh bersaudara yang hafal Al-Qur'an. Dari jalur ibunya, Kyai Manan generasi ke-9 dari Ki Ageng Kasan Besari, pendiri Pesantren di Tegalsari, Ponorogo.

Konon, pesantren inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya pesantren-pesantren di Pulau Jawa. Dari jalur ayahnya, Kyai Manan generasi ke-11 dari Sunan Bayat, salah satu tokoh penyebar Islam pada masa kerajaan Demak (abad ke-16).

Kyai Mannan mulai belajar agama di bawah asuhan sang Ibu. Institusi keluargalah yang mengajari Kyai Mannan mulai dari baca Al-Qur'an, aqidah dan muamalah. Mengikuti arahan dari orang tuanya, Kyai Mannan berangkat menuntut ilmu pada umur 11 tahun. Tempat pertama yang Kyai Mannan datangi untuk menuntut ilmu adalah di Beran Ngawi.

Di sana Kyai Mannan berguru kepada KH. Abdul Mu‟thi yang masih ada hubungan kerabat dengan keluarga Kyai Mannan. Ketika nyantri di Ngawi, Kyai Mannan masih berusia 11 tahun. Di pesantren Kyai Abdul Mu‟thi ini, Kyai Mannan mempalajari ilmu-ilmu pesantren seperti ilmu fiqih, nahwu dan lain-lain. Kyai Mannan juga menjalani sekolah formal mulai dari SR (Sekolah Rakyat) hingga PGNU (Pendidikan Guru Nahdatul Ulama) pada tahun 1935-1943. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN