Santri Goes To Papua: Membumikan Sholawat di Suku Kokoda Papua
LADUNI.ID, Sorong - Santri Goes To Papua adalah program pengiriman santri ke pedalaman tanah Papua untuk berdakwah dan membantu kegiatan belajar mengajar dengan mendirikan madrasah serta kegiatan yang berkaitan lainnya.
Program ini sudah berlangsung selama 5 tahun yang digagas oleh Persaudaraan Profesional Muslim Ahlus Sunnah wal Jamaah atau biasa disebut sebagai PPM Aswaja merupakan komunitas profesional multi profesi dan multi instansi yang memiliki kepedulian terhadap dakwah Islam Aswaja di bawah naungan Yayasan Dakwah Isalam Ahlussunnah Wal Jamaah.
Santri Goes To Papua selain mengajarkan pada anak-anak suku Kokoda ilmu agama Islam juga dibekali kesenian Rebana, rencana kegiatan ini akan dilakukan setiap malam Rabu, selain membumikan sholawat di tanah Papua tujuan dari kegiatan ini adalah untuk semakin mempererta persaudaraan.
"Latihan rebana mulai kemarin tanggal 5. Dan insya Alloh latihan ini akan dilakukan rutin seminggu sekali setiap malem Rabu" Kata Ustadz Agus.
Dalam sejarahnya, rebana pertama kali muncul pada abad ke-6 Mesehi saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah. Saat itu, mereka menyambut Rasulullah SAW dengan rebana sambil bersyair. Salah satu syair yang dilantunkan saat itu adalah syair yang artinya, "Purnama telah terbit di atas kami, dari arah Tsaniyatul Wada'. Kita wajib mengucap syukur, dengan doa kepada Allah semata."
Di Indonesia, rebana pertama kali diperkenalkan oleh Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi pada abad ke-13 Masehi. Habib Ali menggunakan rebana dalam rangka misi dakwah menyebarkan agama Islam. Ia memperkenalkan rebana dan kasidah dengan cara mendirikan majelis shalawat sebagai sarana kecintaan terhadap Rasulullah SAW.
Memuat Komentar ...