Pembahasan Lengkap Seputar Tawassul
Laduni.ID, Jakarta - Pada dasarnya tawassul memiliki arti dasar "mendekat", sementara wasilah adalah media perantara untuk mencapai tujuan. Adapun tawassul yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menggunakan perantara lain, baik nama-nama Allah (Al-Asma' Al-Husna), sifat-sifat Allah, amal sholeh, atau melalui makhluk Allah, baik dengan doanya atau kedudukannya yang mulia di sisi Allah. (Lihat Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah).
Sedangkan Istighotsah adalah meminta pertolongan (طلب الغوث) sebagaimana dalam QS. Al-Anfal: 9, baik langsung kepada Allah maupun melalui perantara seperti saat "minta pertolongan" di Hari Kiamat kepada Nabi Adam, Nabi Nuh dan akhirnya meminta pertolongan kepada Nabi Muhammad SAW (HR. Bukhari No 1475). Namun secara umum Syaikh Taqiyuddin As-Subki tidak membedakan antara tawassul dan istighotsah, karena pada hakikatnya adalah meminta pertolongan kepada Allah melalui perantara tertentu (Lihat Syaikh Abu Ahmad bin Marzuq, At-Tawassul bin Nabi wa bis Shalihin, hlm. 185).
Rasulullah SAW Mengajarkan Tawassul
Riwayat Al-Hakim dan At-Tirmidzi
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ حُنَيْفٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً ضَرِيْرَ الْبَصَرِ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ عَلِّمْنِي دُعَاءً أَدْعُوْ بِهِ يَرُدُّ اللهُ عَلَيَّ بَصَرِيْ فَقَالَ لَهُ قُلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي قَدْ تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي اللَّهُمَّ شَفِّعْهُ فِيَّ وَشَفِّعْنِي فِي نَفْسِي فَدَعَا بِهَذَا الدُّعَاءِ فَقَامَ وَقَدْ أَبْصَرَ
Memuat Komentar ...