Pelajaran dari Buya Hamka, Berhenti Bid’ahkan Maulid Setelah Hatam Seribu Kitab

 
Pelajaran dari Buya Hamka, Berhenti Bid’ahkan Maulid Setelah Hatam Seribu Kitab

LADUNI.ID, Jakarta - Seorang tokoh dan seorang pembesar ormas Muhammadiyyah, Prof. DR. Buya Hamka saat itu pulang dari Timur Tengah. Beliau langsung menyatakan bahwa Maulidan haram dan bid’ah tidak ada petunjuk dari Nabi Saw., orang berdiri membaca shalawat saat Asyraqalan (Mahallul Qiyam) adalah bid’ah dan itu berlebih-lebihan tidak ada petunjuk dari Nabi SAW.

Hal ini tidak jauh berbeda ketika Buya Hamka masih muda, beliau juga dengan tegas menyatakan bahwa Qunut dalam sholat subuh termasuk bid’ah tidak ada tuntunanya dari Rasulullah Saw sehingga Buya Hamka tidak pernah melakukan Qunut dalam sholat subuhnya.

Akan tetapi, ketika Buya Hamka sudah tua, beliau berkenan menghadiri acara Maulid Nabi Saw saat ada yang mengundangnya. Orang-orang sedang asyik membaca Maulid al-Barzanji dan bershalawat saat Mahallul Qiyam, Buya Hamka pun turut serta asyik dan khusyuk mengikutinya.

Ketika menginjak usia tua beliau tiba tiba membaca doa Qunut dalam sholat subuhnya. Lantas para muridnya bertanya: “Buya Hamka, dulu sewaktu Anda masih muda begitu keras menentang acara-acara seperti itu termasuk membaca Qunut dalam sholat subuh namun setelah tua kok berubah?”

Dijawab oleh Buya Hamka: “Iya, dulu sewaktu saya muda kitabnya baru satu. Namun setelah saya mempelajari banyak kitab, saya sadar ternyata ilmu Islam itu sangat luas dulu saya baru baca satu kitab namun sekarang saya sudah baca seribu kitab.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN