Fakta Sejarah tentang Syeikh Yusuf Al-Makassari yang Perlu Diketahui
LADUNI.ID, Jakarta - Syeikh Yusuf adalah keturunan raja Gowa (Sulawesi Selatan), yang lahir pada tanggal 3 Juli 1626. Syeikh bernama lengkap Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati al-Makasari al-Bantani ini, diberi gelar oleh pengikutnya "Tuanta Salamaka ri Gowa" (tuan guru penyelamat kita dari Gowa).
Syeikh Yusuf juga merupakan Ulama ahli Tasawwuf yang gigih melawan penjajahan Belanda, hingga pada akhirnya beliau ditangkap dan diasingkan ke wilayah yang jauh dari negeri asalnya, yaitu di Zandvliet, Cape Town, Afrika Selatan.
Pada usia 18 tahun, beliau melakukan perjalanan untuk berhaji. Sebelum ke Mekkah, Syikh Yusuf mampir ke Banten dan bersahabat dengan Sultan Ageng Tirtayasa. Belaiu tinggal di Banten selama 5 tahun lalu singgah jug di Aceh untuk memperdalam ilmu agama. Sekembalinya dair Mekkah pada tahun 1664, Syeikh Yusuf kembali ke Banten dan membantu perjuangan Sultan Banten melawan VOC. Bahkan ia kemudian dijadikan menantu dan penasihat kesultanan.
Syeikh Yusuf dengan gigih berjuang melawan penjajah Belanda, sampai pada akhirnya beliau ditangkap dan diasingkan ke wilayah yang jauh dari negeri asalnya. Semula di Srilanka (1684), namun karena pengaruhnya masih dianggap membahayakan pemerintah kolonial Belanda, beliau pun diasingkan ke tempat yang lebih jauh lagi.
Sebuah wilayah yang jauh dari keramaian kota, yaitu Zandvlier Cape Town – Republik Afrika Selatan. Maksud hati ingin menjauhkan pengaruh Syeikh Yusuf dari perjuangan kemerdekaan, namun Syeikh Yusuf malah menjadi pelita ditengah kegelapan bumi Afrika. Dari Zandvliet inilah cahaya Islam berkembang ke seantero negeri yang pernah mengalami politik Apartheid (diskriminasi ras dan warga kulit).
Memuat Komentar ...