Kisah Warga Demak yang Berhasil Ciptakan Mesin Pembakar Sampah Tanpa Asap
LADUNI.ID, Demak - Banu Riyowidhardo yang merupakan warga asal Desa Mijen, Kecamatan Mijen, Demak, adalah salah satu kreator inovasi bagi pengembangan teknologi tepat guna. Pria berusia 41 tahun ini bahkan sudah menciptakan puluhan teknologi tepat guna, belasan di antaranya adalah mesin.
Sama halnya seperti mesin tanam biji serbaguna, filter air murah untuk keperluan MCK, penyiram tanaman otomatis, kompor deep frying, blower sampah, gasifiyer biomassa, pencacah sampah, penetas telur otomatis berkapasitas 3.000 telur. Ada lagi, penghemat listrik, komposter biopori, alat running text bertenaga surya, dan alat pembuat bijih plastik.
Hal yang paling menarik adalah mesin tanur karbon, yakni pembakar sampah tanpa asap dan mengolahnya menjadi pupuk tanaman. "Mesin tanur karbon ini saya buat karena prihatin terhadap persoalan sampah," terangnya, seperti dilansir dari laman detikcom.
Mesin tanur karbon itu dibuat hanya membutuhkan waktu hanya dua pekan. Elemen yang digunakan adalah mesin diesel, tong drum, pipa besi, dan blower. "Waktu yang pertama buat kapasitas kecil itu dua minggu sudah jadi. Mesin diesel pakai bahan bakar solar dan api untuk pembakaran bahan bakarnya elpiji," terangnya.
Banu juga menerangkan, mesin tersebut sebagai jawaban atas persoalan sampah. Sebab, mesin tersebut dapat memusnahkan sampah menjadi abu dan proses pembakarannya tanpa asap. Bahkan abunya dapat dijadikan pupuk.
"Tanur karbon ini sistem kerjanya semua sampah kecuali kaca dan besi dibakar dengan suhu di atas 1.000 derajat, dengan membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Asap yang ditimbulkan diolah atau dirontokkan dengan hidrokarbon. Jadi tidak menimbulkan asap," jelas Banu.
Memuat Komentar ...