Menilik Sejarah Makam Waliyullah Syekh Maulana Nuh Maghrobi di Batam

 
Menilik Sejarah Makam Waliyullah Syekh Maulana Nuh Maghrobi di Batam

LADUNI.ID, Jakarta - Al Mukarom KH. DR (Hc) Nur Hamim Adlan, melakukan perjalanan laut pulang dari ziarah makam Syeh Manshur Nashruddin di pulau Guntung Riau, menuju pelabuhan fery Sekupang dan langsung dijemput oleh murid - murid beliau di Batam. Untuk menghemat kesehatan beliau, setiba di pelabuhan Sekupang, Sabtu 16 Januari 2018 sekitar pukul 11 pagi, langsung meminta untuk diantar ke pulau Tulub, Belakang Padang. Sebelumnya memang sudah ada rencana kholwat bersama jamaah di area makam Sunan Tulub, Syekh Syarif Ainun Naim di puncak bukit pulau Tulub tersebut.

Sebagai catatan, Makam Syekh Syarif Ainun Naim, ditemukan sekitar 3 tahun yang lalu oleh Al Mukarom KH. Nur Hamim Adlan, pengasuh Ponpes Nahrul Ulum Purbosuman Ponorogo Jatim.

Dalam perjalanan laut dari Sekupang menuju pulau anak Tulub, menggunakan pompong dan disertai oleh murid - murid beliau, diantaranya Kyai Abul Faqih, Rudi Nurhasan, Nanang Kosim, Sulaiman, Heski. Dan ditengah laut itulah, KH. Nur Hamim Adlan dijumpai oleh Waliyullah bernama Maulana Nuh Maghrobi.

Dalam perbincangan KH. Nur Hamim Adlan dengan Waliyullah tersebut, Maulana Nuh Maghrobi mengaku bahwa beliau adalah mata - mata Kerajaan Abasyiyah yang wafat tahun 427 H. Maulana Nuh maghrobi menunjukkan bahwa makamnya ada di pulau anak Tulub diantara 2 pohon Klanting (Setigi kalau di Indonesia), yang mana makam tersebut manakala air laut pasang akan terendam dan tenggelam, namun manakala air laut surut akan terlihat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN