Santri Goes To Papua: Cerita Anak Suku Kokoda Disuruh Ngaji Orang Tuanya
LADUNI.ID, Sorong - Namanya Wahidin anak suku Kokoda yang mempunyai kemauan besar untuk belajarl, tentunya hal-hal yang positif, ketika anak-anak lainnya pergi sekolah, ia kerap datang ke tempat saya. Terkadang ia membolak-balik halaman buku hanya untuk melihat gambar-gambarnya karena ia belum bisa membaca, terkadang juga hanya duduk-duduk bercerita dengan saya. Ketika melihat gambar-gambar, selalu saja ia bertanya "ini apa? Itu apa?" hingga terkadang saya capek sendiri menjawabinya.
Barusan ia bercerita bahwa semalam ia kena marah orang-orang tua karena terlihat mondar-mandir. Oleh orang-orang tua, ia dikira tidak mengaji. Padahal sudah.
"Wahyu, sana kau pergi mengaji sudah," bilang orang-orang tua yang lagi nongkrong kepada anak yang sapaannya Wahyu ini.
"Ah, saya sudah mengaji," jawabnya.
"Ah, kau ini paling pintar bicara memang. Sudah, pergi sana! Kalau tidak mengaji, kau tidak bisa baca nanti,"
"Ah, saya sudah bisa baca. Kau saja yang mengaji sudah. Kau kan tidak tahu alip ba', to?!"
Ketika mendengar ceritanya sampai sini, saya pun tak bisa menahan tawa. Juga tak habis pikir, bagaimana bisa anak seusianya bisa bicara seperti itu pada orang-orang tua.
Setelah mendengarkan nasihat saya kalau ia tidak boleh bilang begitu kepada orang-orang tua, kemudian ia minta ijin untuk ambil kertas. Mau menggambar, katanya. Setelah usai menggambar, ia bilang kalau yang digambarnya itu adalah Viki, teman bermainnya. Saya pun kembali tak bisa menahan tawa.
Memuat Komentar ...