Semakin Besar Nafsu, Semakin Kecil dan Dangkal Akal; Catatan Polemik Ceramah Gus Muwafiq
Oleh KANG AL-ZASTROUW
Dalam kitab “Uqud al Lujain” disebutkan : “Idza Qama Dzakar al Rajul, Dzahaba Tsulutsa ‘Aqlihi” (Jika penis laki-laki sudah berdiri, maka hilanglah dua pertiga akalnya) (Nawawi, 94). Ungkapan ini mencerminkan, semakin seseorang bernafsu, dikuasai birahi maka akalnya semakin kecil dan dangkal. Mau profesor, doktor, pemimpin dan tokoh agama jika sudah dikuasai birahi maka kelakuannya akan sama dengan orang yang tidak berpendidikan. Menabrak aturan, etika dan moral seperti orang tak beradab, karena akalnya tidak berfungsi maksimal.
Pernyataan tersebut tidak hanya berlaku dalam konteks nafsu birahi yang terkait dengan persoalan seksualitas, tetapi juga berlaku dalam konteks sosial secara umum. Misalnya, jika nafsu kekuasaan dan ambisi untuk menyerang lawan sudah sampai ke ubun ubun, seperti layaknya nafsu birahi yang memuncak, maka akal akan menjadi dangkal dan sempit. Apapun perkataan dan tindakan lawan akan dijadikan bahan untuk menyerang. Akan dieksploitir untuk menghasut dan membakar emosi massa, untuk menyerang dan bikin gaduh. Sekalipun pernyataan tersebut benar secara rasional bahkan secara moral.
Apa yang terjadi dalam kasus ceramah Gus Muwafik saat ini nerupakan bukti kebenaran pernyataan tersebut. Sekelompok orang yang memiliki ambisi kekuasaan dan nafsu kebencian yang memuncak telah melakukan tindakan agitatif yang merendahkan akal sehat. Kemudian orang-orang yang berpikir dangkal dan pendek dan mereka yang memiliki birahi politik tinggi dengan mudah menerima provokasi berlabel agama ini.
Memuat Komentar ...