Syahrizal Tegaskan Pentingnya Basis Community Dalam Menyelesaikan Masalah TBC
LADUNI.ID, Jakarta - Ketua PBNU Dr. syahrizal syarif, MPH., Ph.D menyebut hingga hari ini penyakit Tuberclosis (TBC) masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat di berbagai penjuru dunia. Pasalnya penyakit yang disebabkan oleh microorganism ini mampu membunuh jutaan manusia dibandingkan konflik bersenjata maupun konflik politik.
“Jadi berita buruknya adalah sampai hari ini kita masih terus akan menghadapinya.” Ungkapnya dalam acara seminar yang bertajuk “Meneguhkan Kiprah Organisasi NU Dalam Program Penanggulangan TBC" di hotel Acacia, pada Selasa, 10/12/2019.
Berkaca pada situasi yang pernah terjadi di Amerika, Rizal menampik anggapan di masyarakat bahwa penyakit TB susah untuk dihilangkan. Pasalnya kurun tahun 1992 hingga tahun 2018, Amerika telah memulai program intensif dalam rangka menurunkan angka penderita TB dan berhasil turun di angka yang drastis. Ia pun meyakini bahwa dengan tekad yang kuat, Indonesia juga mampu menekan angka para pengidap TB.
“Jadi kalau ada orang bilang Tb susah dihilangkan itu tidak.” Tuturnya.
LKNU, lanjutnya, ketika bekerjasama dengan USAID dan 8 negara di tahun 2012 telah berhasil membuktikan kerja kerasnya dalam membuka hampir 30% kasus baru yang terjadi di Indonesia. Berbeda halnya dengan 7 negara lainnya yang ikut berpartisipasi dalam program tersebut yang dinilai USAID tidak memberikan dampak yang signifikan karena hanya berdampak kepada pengurangan stigma negatif terhadap pengidap TB, namun upaya tersebut belum menyentuh pada upaya membuka kasus-kasus baru TB di negara mereka.
Memuat Komentar ...