Penjelasan Gus Baha Mengenai Warisan Mbah Hasyim untuk Gus Dur
LADUNI.ID, Jombang - Pada Haul ke 10 KH. Abdurrahman Wahid, di PP. Tebuireng, Gus Baha' memberikan oleh-oleh kitab agar dikaji bersama, khususnya para Santri dan Muhibbin, yakni Kitab Asy-Syaikh Hasyim Asy'ari: Wadli' Lubnat Istiqlali Indunisya (Syaikh Hasyim Asy'ari; Pengaruh Pondasi Kemerdekaan Indonesia) karya Muhammad Asar Syahab.
Beliau tidak membahas Gus Dur dari sisi-sisi yang selama ini sudah sering kita dengar, namun bagaimana DNA seorang Kakek secara valid bisa mewariskan duplikasi mindset kepada sang Cucu.
Setiap kakek pasti mendo'akan keturunannya agar menjadi generasi yang baik (ًذريةً طيبة).
Mbah Hasyim pada medio 1930'an sering menerima tamu-tamu dari luar negeri, seperti kisah Orientalis German yang berkunjung di Tebuireng untuk berdiskusi panjang dengan Mbah Hasyim kemudian menyatakan ke Islamannya.
Dan ketika mbah Hasyim berada di Mekkah, beliau lah yang mengumpulkan para delegasi dari berbagai negara untuk merumuskan konsep bela negara melawan kolonialisme.
Pola hubungan Internasional inilah yang kelak diwariskan secara turun temurun melalui KH. Wahid Hasyim hingga puncak tongkat estafetnya di lanjutkan oleh Gus Dur, yang kita ketahui bersama, memiliki jaringan Internasional yang kuat.
Hemat Gus Baha', Tebuireng adalah tempat perjuangan agama dan bangsa yang sudah mendunia sejak awal berdirinya, sebagaimana kisah-kisah mbah Hasyim yang termaktub dalam kitab diatas.
Memuat Komentar ...