Tuntunan Lengkap Shalat Gerhana

 
Tuntunan Lengkap Shalat Gerhana
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Gerhana bulan dan gerhana Matahari merupakan dua peristiwa yang bersifat alamiah sesuai dengan ketetapan sunnatullah yang telah pasti, dan terjadi berulang kali dari masa ke masa. Agama Islam mengajarkan kepada umatnya, agar peristiwa itu dipahami secara ilmiah dan wajar, sehingga tidak menimbulkan keyakinan yang merusak akidah tauhid.

Karena sebagian dari kelompok orang ada yang memahaminya secara salah dan keliru, yaitu pengaitan antara peristiwa gerhana tersebut dengan hal-hal yang bersifat takhayul dan khurafat. Pada masa hayat Rasulullah SAW, pernah terjadi gerhana matahari yang kebetulan berbarengan dengan wafatnya putra nabi, yakni Ibrahim bin Muhammad, dari istri yang bernama Mariyah Al-Qibtiyah. Sebagian masyarakat menganggap bahwa terjadinya gerhana itu disebabkan hidup atau wafatnya orang besar. Nabi Muhammad SAW membantah pandangan yang keliru itu dengan sabdanya:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آياَتِ اللهِ لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذلِكَ فَادْعُوا اللهَ وَكَبِّرُوْا وَصَلُّوْا وَتَصَدَّقُوْا

“Sesungguhnya Matahari dan Bulan itu merupakan dua tanda dari tanda-tanda keagungan Allah. Karena itu, tidaklah terjadi gerhana (Matahari/Bulan), karena hidupnya seseorang atau matinya seseorang. Apabila kamu menjumpainya (gerhana), maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalatlah, dan bersedekahlah.”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN