Jangan Lugu Melihat Kasus Uighur
LADUNI.ID, Jakarta - Persoalan ihwal umat muslim di Uighur beberapa waktu ini memang banyak menyita perhatian. Sebagian kalangan melihat isu Uighur hanya dari kulitnya, tidak secara mendalam mencari fakta dengan terjun ke lapangan, misalnya. Sebagian yang lain masih skeptis terhadap berita dan isu yang beredar.
Tulisan ini mengupas secara tajam dan bernas mengenai cara yang benar memahami isu muslim Uighur yang ditulis oleh Fitraya Ramadhanny, seorang Redaktur Pelaksana pada salah satu media di Indonesia, detikNet, yang pernah terjun langsung ke Xinjiang tahun lalu. Berikut ulasannya.
***
Oleh FITRAYA RAMADHANNY *)
Memahami sejarah China bisa menjadi awal yang baik untuk mencari solusi permanen masalah Uighur. Kalau cuma latah, kasihan muslim di sana.
Isu Muslim Uighur ramai lagi menyusul tweet pesepakbola Mesut Oezil. Tapi permasalahan Uighur di Xinjiang bukan perkara 1-2 tahun atau sejak kerusuhan 2009, melainkan sudah mulai sejak tahun 60 SM, seumur Jalur Sutra.
Saya berani bilang begini karena pernah melihat langsung ke Xinjiang bulan Mei 2018 silam. Dari Kota Urumqi, saya ke Changji, Korla, Yanqi, dan Bohu. Saya berjumpa pihak-pihak yang bertikai dan dijelaskan benang kusut perkaranya.
Daerah Xinjiang membawa beban sejarah yang tidak kita dipahami dengan utuh. Izinkan saya jelaskan dalam beberapa poin:
1. Xinjiang ratusan tahun terpinggirkan
Tahu cerita Kera Sakti Sun Go Kong, Journey To The West? Daerah barat yang dimaksud adalah Xinjiang. Inilah Wild Wild West versi Negeri Tirai Bambu, tanah tidak bertuan yang dihuni bandit dan siluman. Dulu namanya Xi Yu artinya Daerah Barat.
Memuat Komentar ...