Adzan Bagi Anak yang Baru Lahir, Apakah Hadisnya Lemah atau Palsu? Ini Penjelasannya
Foto: Screenshot salah satu ustadz yang mengatakan hadis lemah dan palsu di Medsos.
LADUNI.ID, Jakarta - Beberapa ulama Syafiiyah yang menganjurkan adzan bagi bayi yang baru lahir, seperti Imam al-Nawawi berkata:
يُسْتَحَبُّ أَنْ يُؤَذِّنَ مَنْ وُلِدَ لَهُ وَلَدٌ فِي أُذُنِهِ وَكَانَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيْزِ رَحِمَهُ اللهُ إِذَا وُلِدَ لَهُ وَلَدٌ أَذَّنَ فِي أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ فِي الْيُسْرَى وَاسْتَحَبَّهُ بَعْضُ أَصْحَابِنَا (روضة الطالبين وعمدة المفتين - ج 1 / ص 364)
“Dianjurkan adzan di telinga anak yang lahir. Umar bin Abdul Aziz melakukan adzan di telinga kanan putranya dan iqamah di telinga kirinya [Mushannaf Abdir Razzaq No 7985]. Hal ini dianjurkan oleh sebagian ulama Syafiiyah” (Raudlah al-Thalibin 1/364).
Demikian halnya dalam Madzhab Hanafiyah (Rad al-Mukhtar) dan Madzhab Hanabilah (Kasysyaf al-Qina’ 7/469)
Beberapa hadis yang dijadikan dalil dalam masalah ini adalah:
- Dari Sahabat Abu Rafi’
عَنْ أَبِي رَافِعٍ قَالَ رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ حِيْنَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ بِالصَّلَاةِ (رواه احمد وابو داود والترمذي وقال حسن صحيح)
Memuat Komentar ...