Tahun 1722-an M: Manuskrip Tahlil Berusia Lebih dari 200 Tahun

 
Tahun 1722-an M: Manuskrip Tahlil Berusia Lebih dari 200 Tahun
Sumber Gambar: Laduni.id

Laduni.ID, Jakarta – Sebuah manuskrip tahlil yang diduga berasal dari masa lebih dari 200 tahun silam telah ditemukan dalam koleksi kitab peninggalan Mbah Kyai Haji Moch. Ilyas dari Kesesi, Pekalongan. Manuskrip ini menarik perhatian kita karena di dalamnya dapat memberikan penjelasan tentang asal-usul tradisi tahlil yang telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya keagamaan masyarakat Muslim Indonesia, terkhusus di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).

Ketika ditanya mengenai sejak kapan tradisi tahlilan dimulai atau dari mana susunan bacaan tahlil berasal, para kyai NU sering merujuk pada “Wali Songo” sebagai tokoh yang memulai dan merumuskan tradisi tersebut.

Hal ini sejalan dengan temuan Kyai Muhammad Rof’i Ismail dari Mojokerto, Jawa Timur, yang menuliskan penemuannya di akun media sosialnya. Beliau mengungkakan bahwa manuskrip tersebut merupakan tulisan tangan di atas kertas kulit, yang di dalamnya tercatat,

“Ratib kang dilampahake kiai pondok Tegalsari (Ponorogo)”, sebuah pesantren yang berdiri pada 1722 Masehi.

Bacaan dalam manuskrip ini, termasuk shalawat, memiliki banyak kesamaan dengan susunan tahlil yang digunakan saat ini, meskipun dengan tambahan ayat-ayat Al-Qur’an yang lebih banyak, hampir dua kali lipat dibandingkan versi yang umum diamalkan saat ini. Perbedaan tersebut mengindikasikan kemungkinan bahwa versi tahli yang dikenal sekarang adalah ringkasan dari versi aslinya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN