Syaikh Muhammad: Menjaga Kesucian Masjid adalah Mulia
LADUNI.ID | BALI
Masjid ibarat jantung di perkampungan. Jika di kampung terdapat masjid dan kondisi masjid diisi ibadah dan kegiatan-kegiatan positif, maka masyarakat di sekitarnya akan diberikan kebaikan oleh Allah. Sebaliknya, jika masjid menjadi munculnya kemungkaran dan pertikaian, maka Allah akan menurunkan musibah.
Demikian yang disampaikan Syaikh Dr. Muhammad bin Ismail Zain al-Makki pada acara Muhadloroh 'Ammah di Masjid Jami’ Baitul Mustaqin, Jimbaran, Kuta, Badung, Rabu, (15/1).
“Hidup dan matinya kampung, tergantung hidup dan matinya masjid,” Jelas Syaik Muhammad
Karenanya, Syaikh Muhammad berpesan agar kita semua dapat menjaga masjid dengan sebaik mungkin. Salah satu caranya, yakni ketika memasuki masjid tidak bermain-main, apalagi membicarakan kejelekan orang. Seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah.
“Ketika ada shahabat yang membuang kotoran ludah di masjid, Nabi menegurnya, ‘Ketahuilah, bahwa kotoran ini tidak pantas dibuang di sini. Karena masjid tempat rahmat Allah,” kisahnya.
Hal yang sering dilupakan oleh masyarakat, yakni kurangnya menghormati rumah Allah dibanding penghormatannya ketika masuk istana presiden atau raja.
“Coba bayangkan, ketika memasuki istana presiden atau istana raja, bagaimana dia merasa bangga dan bahagia serta hormat pada aturan raja. Padahal, seorang manusia biasa dan kekuasaannya akan berakhir. Kita sering menghormati tata tertib kepresidenan, bagaimana dengan masjid dari tanda kerajaan-kerajaan kecil Allah? Ini yang sering dilupakan orang-orang ketika masuk masjid,” pesan Syeikh pada jama’ah.
Memuat Komentar ...