Masjid yang Berkembang dan Masa Depan Islam di Jepang

 
Masjid yang Berkembang dan Masa Depan Islam di Jepang

LADUNI.ID, Jakarta - Pada tahun 1935, masjid Kobe pertama kali berdiri di Jepang yang didirikan oleh warga India dan Turki. Professor Tanada pernah mengeluarkan sebuah hasil penelitian yang mengatakan bahwa pada akhir 1980-an, sudah ada tiga masjid di Jepang.

Akan tetapi, pada paruh dekade kedua, banyak orang-orang Muslim yang datang dari Iran, Pakistan, Bangladesh, dan lainnya datang ke Jepang. Ada yang menjadi buruh dan banyak juga yang bekerja di sektor bisnis konstruksi dan lainnya.

Selanjutnya terlihat pada periode 1990 hingga 2000-an, bahwa terdapat gelombang kedatangan para trainer dan pekerja dari Indonesia yang bersamaan dengan itu terjadi peningkatan jumlah Masjid. Pada waktu itu jumlah pelajar dan yang mengikuti pelatihan  dari berbagai daerah mayoritas Muslim pun meningkat.

Dalam hal ini, setidaknya tercatat bahwa pada 2014 hanya ada 80 masjid, jumlahnya melonjak pada 2018 menjadi 105 masjid. Dulu, kebanyakan Muslim yang datang dari berbagai negara itu berada di daerah pusat industri, seperti Tokyo, daerah metropolitan Chukyo di sekitar Nagoya di Prefektur Aichi, hingga Kansai. Namun baru-baru ini terjadi peningkatan jumlah Muslim terutama di kalangan mahasiswa yang tinggal di ibu kota prefektur. 

Seperti dikutip Laduni.id dari laman Republika, Senin (20/1), Profesor Tanada memperkirakan ada sekitar 200 ribu Muslim tinggal di Jepang. Di mana 43 ribu diantaranya berkebangsaan Jepang termasuk mereka yang pindah agama untuk menikah dengan seorang Muslim.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN