Konsultasi Psikologi: Anakku kok Sangat Pendiam?

 
Konsultasi Psikologi: Anakku kok Sangat Pendiam?

Assalamu’alaikum wr wb

Saya punya anak 3. Dua anak saya yang sulung dan bungsu, cukup ramai. Dalam arti, mereka sering cerita tentang kesehariannya, bagaimana di sekolah dsb. Sedangkan anak yang kedua, umurnya 17 tahun, ini beda. Dia cenderung diam, kalau ditanya bagaimana sekolahnya? Jawabnya pasti singkat sekali, seperti “Biasa aja”. Atau kalau ditanya, lagi ngapain? Juga singkat jawabnya, misalnya “Ga ngapa-ngapain”. Nah ,ini saya khawatir, gimana nantinya kalau kerja? Gimana kalau wawancara kerja? Dsb. Saya khawatir juga kalau anak saya ga mau cerita kegiatannya di sekolah dan luar rumah, takutnya ntar kena narkoba. Na’udzubillah deh.Tapi untungnya anak saya kalau habis sekolah, selalu pulang. Ga main dulu ke mana gitu. Anak saya tidak aneh-aneh menurut saya, cuma ya itu tadi. Kelewat pendiem. Ini gimana ya, Pak? Harus diapakan anak kami ini? Terima kasih Pak.

Wa’alaikumsalam wr wb

Bunda J

Jawaban:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terima kasih Bunda sudah berbagi dengan kita di sini. Saya bisa memahami kekhawatiran Bunda dengan ananda. Mungkin Bunda membandingkan ananda dengan kedua saudaranya yang lebih ramai dalam berinteraksi, sehingga ananda dianggap tidak lebih baik dari saudaranya. Pertama yang perlu kita pahami adalah bahwa setiap individu memiliki keunikan masing-masing dan memiliki kelebihan tersendiri. Selain itu tiap individu juga punya ciri kepribadian yang tidak sama. Semua karakter yang dimiliki seseorang tentu ada kekurangan dan kelebihannya. Oleh karena itu, kita tidak perlu risau dengan perbedaan karakter tersebut dan tidak perlu untuk menyamakan karakter anak-anak kita. Seorang anak terlahir dengan karakter dan kelebihan masing-masing.

Tampaknya ananda lebih condong ke ciri kepribadian introvert sedangkan dua saudaranya tampak lebih ekstrovert. Pemahaman bahwa anak ekstrovert lebih baik daripada anak introvert tentunya tidak benar. Ananda tidak perlu dirubah agar menjadi ekstrovert, karena ciri kepribadian itu melekat pada diri seseorang. Lebih jauh lagi, kalau dari cerita Bunda di atas, yang dianggap masalah sebenarnya adalah cara berkomunikasi. Walaupun ciri kepribadian tidak bisa dirubah, tapi bisa diarahkan.

Selain itu, hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah kekhawatiran orang tua perlu dikurangi. Karena justru hal itu bisa mengirim energi negatif ke anak yang pada akhirnya bisa berpengaruh. Penting sekali untuk selalu memberi energi positif ke anak salah satunya yaitu dengan membiarkan anak berkembang sesuai ciri kepribadiannya sendiri. Mungkin itu yang bisa saya bagikan, Bunda. Mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat

Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi, Psi
(Dosen Universitas Gunadarma – Instagram @fakhrurrozi)