Virus Corona Inaktif di Indonesia karena Iklim Tropis

 
Virus Corona Inaktif di Indonesia karena Iklim Tropis

LADUNI.ID, Jakarta – Iklim tropis yang ada di Indonesia membuat virus corona tidak bisa tumbuh. Hal ini seperti ditegaskan oleh Ahli mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. R. Fera Ibrahim, MSc, SpMK(K), PhD bahwa virus akan mudah mati bila terkena panas.

"Pengaruh iklim tropis, karena sinar matahari itu membantu juga kita untuk inaktifkan virus," kata dr. Fera, pada Kamis (30/01) kemarin, sebagaimana dikutip Laduni.id dari laman dw.com.

Menurut DR. Fera, dalam pengalaman wabah virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) terdahulu, masyarakat Indonesia juga tidak ada yang sampai terinfeksi. "Berdasarkan yang sudah diteliti, sinar matahari itu mampu meinaktifkan virus," ucapnya.

"Jadi kalau virusnya yang terpercik (batuk atau bersin) itu terkena sinar matahari, dia bisa inaktif. Tidak akan menginfeksi manusia, tapi tetap pola hidup sehatnya harus bagus," pungkasnya.

Sampai saat ini Indonesia masih bersih dari infeksi virus corona (2019-nCoV). Sebagian orang mengatakan virus corona tidak akan tahan di lingkungan yang panas.

Sebagaimana data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, suhu rata-rata di Indonesia paling tinggi adalah 35-37 derajat celcius.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN