Pesan Terakhir Gus Solah, Peran Politik NU Agar Dibahas di Muktamar
Dalam tulisan terakhirnya di Harian Kompas edisi 27 Januari 2020, KH. Solahuddin Wahid (Gus Sholah) menitipkan pesan agar Nahdlatul Ulama tetap istiqomah pada khittah NU sebagai Jam'iyah dan tidak terlibat politik praktis. Dalam tulisan itu, gus Solah bahkan menitipkan pesan agar peran NU dalam politik, apakah NU sebagai Darrur Qoror ataukah Daarul Haq dibahas dalam Muktamar ke 34 yang akan dilaksanakan 22 sampai 27 Oktober 2020 di Lampung mendatang.
Gus Solah sebelum-sebelumnya memang sering mengkritik PBNU terkait sikap-sikap politiknya PBNU yang terkesan sering pragmatis dan transaksional. terakhir Isu PBNU meminta jatah menteri ke Presiden Jokowi bahkan dikatakannya, NU bermain politik dan sudah terlalu jauh untuk masuk ke dalam kegiatan politik.
"Saya pikir organisasi NU terlalu jauh bermain politik. Bahkan sekarang NU minta jatah politik, itu adalah jatah partai. Kalau begitu NU mending jadi partai politik saja," kata Gus Solah seperti kutip dari Tribunjateng.com, Rabu (17/7/19) silam.
Menurut Gus Solah, politik NU bukanlah politik kekuasaan melainkan politik kebangsaan, keumatan dan kemanusiaan. Sehingga NU harus istiqomah berada di tengah-tengah ummat. dengan perhatian utama kegiatan amal usaha seperti pendidikan, sosial, kesehatan, dan ekonomi.
"NU sebaiknya tidak terlibat dalam politik praktis dan tetap berada di wilayah masyarakat madani. Sikap istikamah dan konsisten bergiat membuat NU bermartabat dan efektif menjadi jangkar bangsa Indonesia." Tutupnya pada Artikelnya yang dimuat Kompas 27 Januari 2020.
Memuat Komentar ...