Tahun 1942 M: Al-Qur’an dengan Bekas Darah Sayyidina Utsman Tersimpan di Uzbekistan

LADUNI.ID, Jakarta - Sayyidina Utsman bin Affan r.a. mengambil sebuah kebijakan penting dengan membukukan Al-Qur'an dalam bentuk mushaf, sehingga umat Islam dapat melihat dan membaca kitab suci tersebut hingga akhir zaman.
Di masa sebelum Khalifah Ustman bin Affan, meskipun banyak sahabat yang telah menghafal Al-Qur'an, Rasulullah SAW tetap menganjurkan mereka untuk menulisnya pada pelepah tamar, kulit binatang, tulang unta, dan batu tipis.
Hal ini menunjukkan perhatian besar terhadap preservasi teks suci tersebut dalam bentuk tertulis, untuk memastikan kemurnian dan keasliannya tetap terjaga dari generasi ke generasi.
Tugas dari Rasulullah SAW itu terpikul di bahu sahabat penulis wahyu, yaitu Zaid bin Tsabit, Ubai bin Ka'ab, Muaz bin Jabal dan Muawiyah bin Abu Sufyan. Selain empat sahabat baginda yang utama,
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...