Bagi Gus Baha Ada Dua Model Pertanyaan di Masyarakat

Laduni.ID, Jakarta - Ketika hidup berdampingan dengan masyarakat, akan selalu mendapatkan berbagai macam pertanyaan, yang kadang kita kesulitan untuk menjawabnya. Terutama, jika berkaitan dengan hukum Islam.
KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih akrab dipanggil Gus Baha, putra KH. Nursalim Al-Hafizh dari Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah memberikan dua model pertanyaan di masyarakat. Hal ini beliau sampaikan dalam forum bersama mahasiswa.
"Pertanyaan itu, ada dua macam. Zaman Nabi pun ada dua model pertanyaan. Pertama, sualun mustafhim, orang tanya ingin paham. Kedua, sualun mutaannit," kata Gus Baha menjelaskan. Yang pertama maksudnya ialah orang bertanya memang benar-benar ingin paham dan ingin mengetahui. Sehingga, penting dijelaskan. Sementara yang kedua bertanya karena ingin memojokkan kyai.
"Saya pikir ini, kalian harus tahu gelagat orang bertanya apa untuk mempersulit atau benar-benar ingin paham," imbuhnya.
- Baca Juga: Mengulik Filosofi Hidup ala Gus Baha
"Orang fasiq pun ada dua macam. Pertama ada yang lugu, ada yang tidak. Orang fasiq yang benar-benar lugu, bertanya caranya ingin bertaubat, ia memang ingin taubat. Kalau yang enggak, memang ingin mempersulit," tegasnya.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...