Mengenal Lebih Dekat KH Habibulloh Zaini Lirboyo: Teladan Kebersahajaan dan Sosok Pencinta Ilmu
LADUNI.ID, Jakarta - Beliau lahir pada bulan Agustus 1954. Putra kedua dari pasangan KH Zaini Munawwir (Krapyak) dan Nyai Qomariyah Abdul Karim (Lirboyo). Kiai Zaini dan Nyai Qomariyyah memiliki 4 putra. Putra pertama wafat saat masih kecil. kemudian putra kedua, almarhum H. Thoha Zaini, (bapak saya). Putra ketiga adalah KH Habibulloh Zaini. Dan putra bungsunya adalah almarhum Hasan Zaini.
Sejak kecil Kiai Habibulloh belajar di bawah pengampuan orang tua dan para gurunya di Pesantren Lirboyo, kediri. Setamat dari Lirboyo, beliau melanjutkan nyantri di Pesantren Tanggir, Tuban. Usai nyantri di Pesantren Tanggir, beliau pulang kembali ke Lirboyo, menikah dan melanjutkan pengabdiannya sebagai dzurriyyah Lirboyo: mengajar dan mengasuh santri.
Kiai Habibulloh beristrikan Nyai Sa'adah dan memiliki 4 orang putra-putri. Saya memanggil keempat sepupu saya itu dengan panggilan bulek Lia Hikmatul Maula Yasser Lanaa Umuronaa, lek A. Khuwarizmi Ijtabahu Robbuhu Khuwaarizmiy Ahmad, bulek Arina Maqsuroh Fil Khiyam Arina M. Filkhiyam, lek A. Himi Biknada.
Kiai Habibulloh Zaini adalah sosok pecinta ilmu yang bersahaja, tekun dan telaten. Pada masa kepengasuhan Kiai Idris Marzuki, Kiai Habibulloh mendapatkan amanah untuk menjadi kepala Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien, Pesantren Lirboyo. Dan saat ini beliau adalah salah satu pengasuh Pesantren tsb.
Kiai Habibulloh termasuk sosok yang jarang bepergian. Di waktu sehatnya, aktifitas utamanya adalah mengaji dan mengasuh santri. Karena ndalemnya yang berada tepat di depan Masjid Lawang Songo Lirboyo, maka tiap kali ngimami sholat, beliau cukup ke masjid dengan melawati "bancik" yang menghubungkan ndalem beliau dengan masjid Lawang Songo. (Bancik adalah semacam media seukuruan ubin yang digunakan untuk menghubungkan antar bangunan. Bancik banyak ditemui di Pesantren Lirboyo yang terbukti efektif sebagai media yang menghubungkan antara bangunan di area pesantren yang total luasnya lebih dari 5 hektar itu).
Memuat Komentar ...