Ngeshare Konten Orang ‘Alim Bernilai Pahala

 
Ngeshare Konten Orang ‘Alim Bernilai Pahala

LADUNI.ID, Jakarta - Semua apa yang dilakukan manusia pasti memiliki nilai atau konsekwensi. Jika yang dilakukan perbuatan baik pasti bernilai dan berkonsekwensi baik. Sebaliknya, jika keburukan yang dilakukan akan mendapatkan nilai dan konsekwensi buruk.

Perbuatan ini tentu tidak hanya perbuatan yang terjadi di alam nyata, di alam maya atau yang sudah lumrah disebut sosial media pun juga ada nilai dan konsekwesinya. Begitu juga dengan nilai pahala, tidak hanya terbatas pada perbuatan fisik di alam nyata seperti shalat atau baca Alquran, dzikir dan solawatan di masjid.

Bahkan orang yang membaca Alquran, dzikir, ngaji kitab dan solawatan yang direkam melalui video atau audio lalu diposting di sosial media juga bernilai pahala. Prinsipnya, kebaikan apapun dan di mananpun yang dilakukan akan bernilai baik dan berpahala.

Sebaliknya, jika perbuatan buruk yang dilakukan, semisal melakukan keburukan di sosial media dengan membuat status, komentar atau share yang mengandung unsur fitnah akan berkonsekwensi buruk. Jika fitnahnya merusak nama baik orang lain akan dituntut dan bisa dihukum.

Ini sebagai bukti bahwa apapun yang dilakukan oleh manusia meski di sosial media, memiliki nilai dan konsekwensi. Sebagaimana menurut ulama ushul fiqh, merupakan kesepakatan para ulama bahwa setiap apapun yang muncul dari manusia baik berupa ucapan atau perbuatan ada konsekwesi hukum. (Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, h. 11)

Oleh sebab itu, sosial media sudah menjadi bagian hidup manusia harus dijadikan media untuk melakukan kebaikan. Mungkin bisa dikatakan, sosial media bagian terbesar dalam hidup manusia di zaman 4.0. Karena manusia saat ini tidak bisa lepas dari yang namanya gadget yang isinya sosial media. Aktifitas sehari-hari sudah lebih banyak bersentuhan dengan sosial media.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN