Tahun 632 M: Orang yang Memandikan Jenazah Mulia Rasulullah SAW

 
Tahun 632 M: Orang yang Memandikan Jenazah Mulia Rasulullah SAW
Sumber Gambar: Laduni.id

Laduni.ID, Jakarta - Memandikan jenazah adalah kewajiban dalam Islam dan merupakan tuntutan bagi mereka yang masih hidup. Jika jenazah tersebut adalah laki-laki, maka ia dimandikan oleh laki-laki atau anaknya, yang paling penting adalah mahramnya.

Begitu pula dengan jenazah perempuan, yang harus dimandikan oleh perempuan atau mahramnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kehormatan dan aurat jenazah.

Ketika Rasulullah SAW wafat, siapa yang memandikan jenazah beliau? Rasulullah SAW wafat pada bulan Rabi’ul Awal tahun ke-11 Hijriah.

Meskipun hari dan tanggal pasti wafatnya masih menjadi perdebatan, yang paling masyhur adalah bahwa beliau wafat pada hari Senin tanggal 12.

Menurut sejarah, jenazah Rasulullah SAW tidak langsung dimakamkan karena para sahabat saat itu sedang menyelesaikan urusan umat yang berkaitan dengan penggantian beliau sebagai pemimpin.

Namun, jenazah beliau tetap segera dimandikan sesuai dengan tata cara yang diajarkan oleh Islam. 

Diriwayatkan bahwa jenazah Rasulullah SAW dimandikan oleh keluarganya, di antaranya adalah Ali bin Abi Thalib, paman beliau Abbas bin Abdul Muttalib, serta dua putra Abbas, yaitu Fadhl bin Abbas dan Qutham bin Abbas.

Mereka melaksanakan tugas ini dengan penuh kehormatan dan penghormatan kepada Rasulullah SAW. Memandikan jenazah beliau dilakukan dengan hati-hati dan penuh ketelitian, sesuai dengan ajaran dan sunnah yang telah beliau sampaikan semasa hidupnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN