Belajar dari Kematian Suami BCL, Kenali Batas Maksimal Kerja Jantung

 
Belajar dari Kematian Suami BCL, Kenali Batas Maksimal Kerja Jantung

LADUNI.ID, Jakarta - Sehubungan banyak kejadian ketika berolahraga meninggal secara mendadak harap diperhatikan hal-hal di bawah ini demi keselamatan kita saat berolahraga.

Tanda-tanda awal kita mencapai batas kemampuan bersepeda, futsal, badminton, sepakbola atau berolahraga lainnya, ini hubungan antara tenaga, kebutuhan oksigen dan detak jantung. otak kita saat berolahraga sangat membutuhkan supply oksigen yang cukup, yang dibawa oleh darah, dan dipompa oleh jantung, sementara jantung memiliki kemampuan beragam bagi tiap orang, tergantung kondisi jantung, penyakit bawaan dan umur tiap orang.

Khusus berdasar umur rumusnya kira-kira: 220 - umur. Misal, 220 - 47 = 173, segitu lah kira-kira kita boleh memaksa jantung bekerja, 173 kali per menit. Tapi bisa lebih hanya untuk mereka yang sangat terlatih, dan bahkan bisa kurang untuk mereka yang tidak terlatih atau jarang berlatih.

Membatasi dengan rumus, (220 - umur) - 10, untuk main aman.

Sedang tanda-tanda jantung telah hampir sampai kemampuan maksimalnya saat berolah raga antara lain :

- Tahap 1, tubuh terasa panas. Saat mendekati batas maksimal kerja jantung.

- Tahap 2, sulit mengatur nafas. Sampai disini wajib mengurangi; kecepatan gerakan kaki atau bermain power.

- Tahap 3, berkunang-kunang dan atau mual. Wajib berhenti.

- Tahap 4, blackout atau pingsan. Tahap ini bisa langsung ke tahap selanjutnya.

- Tahap 5, jantung berhenti bekerja

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN