Jadi Pembicara di UK, Alissa Wahid: Islam Indonesia Menginspirasi Perdamaian Dunia
LADUNI.ID, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid diundang oleh Mantan Duta Besar United Kingdom (UK), Moazzam Malik, untuk menjadi pembicara dalam sesi panel British Islam Conference, Ahad sore (23/02), di London, UK.
Dalam forum yang dihadiri oleh akademisi, diplomat dan advisor pemerintahan dari berbagai negara itu, Alissa Wahid menyatakan bahwa Islam Indonesia bisa menjadi inspirasi bagi perdamaian dan peradaban muslim saat ini. Alissa juga menyampaikan tentang tantangan-tantangan yang dihadapi kelompok Islam moderat di Indonesia saat ini.
“Demokrasi membuka pintu untuk semua bentuk ekspresi. Sayangnya, kebebasan ini dimanfaatkan oleh kelompok ekstrem untuk mempengaruhi ruang publik. Ketika reformasi terjadi pada 1998, yang mana membongkar rezim Orde Baru, ada keran yang terbuka untuk semua bentuk kelompok,” terang Alissa, pada forum yang dimoderatori Peter Mandaville tersebut.
Menurut Alissa, demokrasi membuka peluang bagi semua kelompok untuk saling terbuka menyampaikan gagasannya. Baik dari kelompok moderat atau bahkan Islam salafi dan kelompok ekstrem. Namun, ia meyakini Indonesia masih terbuka ruang bagi dialog, perdamaian dan kebebasan beragama, meski tantangannya nyata.
“Saya pikir Indonesia terlihat lebih demokratik dalam hal-hal yang terkait dengan protes publik. Misalnya, dalam kasus izin gereja, Ahmadiyah, dan beberapa konteks kasus yang lain,” kisah Alissa.
Di sisi lain, Alissa yakin bahwa demokrasi punya manfaat besar yang kompatibel dengan nilai-nilai Islam. “Indonesia menikmati banyak fungsi dari demokrasi. Semisal tentang fungsinya parlemen, lobi publik, juga dengar pendapat antara anggota dewan dengan konstituen,” terangnya.
Memuat Komentar ...