Peringatan Perjuangan KH Zainal Musthafa

 
Peringatan Perjuangan KH Zainal Musthafa

LADUNI.ID, Garut - Kalau orang Tasik bilang mau ke Hazet, semua sudah mafhum, yang dimaksud adalah jalan KH. Zainal Musthafa. Jalan paling ramai di Kota Tasikmalaya, pusat pertokoan dan perbelanjaan. Sebuah tugu bertuliskan lafaz الله اكبر menjadi gerbang memasuki kota dari arah Garut, diberi nama Tugu KH Zainal Musthafa.

Setiap tanggal 25 Februari, di area Makam Pahlawan Nasional KH Zainal Musthafa di Sukamanah, Sukarapih, Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, dilaksanakan peringatan perjuangan almaghfurlah KH. Zainal Musthafa. Peringatan atas perjuangan Ajengan Sukamanah ini, menurut catatan Java-bode, sudah dilangsungkan di Tasikmalaya sejak 1957. Sementara upacara di Sukamanah, dimulai sejak 1974, sejak pemindahan makam Ajengan Sukamanah dan para santrinya pada 1973.

Saya mendapat kehormatan diundang pada 22 Februari 2020 untuk “laporan penelitian” sementara, di acara Silaturahim Alumni Sukamanah. Menceritakan apa yang saya temukan mengenai sosok Ajengan Sukamanah. Sebuah tugas yang tidak mudah. Sudah cukup banyak skripsi, tesis dan riset yang dilakukan atas sosok almarhum.

Salah satu hal yang menjadi perhatian saya adalah jejaring santri yang pernah mengaji kepada KH Zainal Musthafa. Beliau memulai Pesantren Sukamanah pada 1927 dan terpaksa mengakhirinya pada 1944. Setiap periode/angkatan, jumlah santri berkisar antara 600-700 santri.

Dengan demikian jumlah alumninya ribuan. Karena lama mengaji setiap santri tidak sama, dari hitungan bulan hingga 6-7 tahun, katakanlah ada 1.000-2.000 alumni. Siapa saja mereka? Nah, ini yang belum tercatat dengan baik dalam riset-riset terdahulu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN