Serba-Serbi Turut Menggratiskan di Haul Guru Sekumpul

 
Serba-Serbi Turut Menggratiskan di Haul Guru Sekumpul

LADUNI.ID, Jakarta - Perjuangan Nahdlatul Ulama menekankan pada aktivitas moderat berkeadilan dengan dilandasi kesabaran yang luar biasa.

Pada tiap acara Maulid Nabi, beberapa kyai pesantren malahan mengundang group kesenian seperti jathilan, reyog, orkes dangdut, dan keramaian lainnya.

Masyarakat berbondong-bondong, ramai sekali, para penggiat seni bersemangat karena memperoleh restu untuk tampil oleh kyai kyai besar yang dituakan masyarakat.

Ulama yang lain banyak mencibir, dengan slogan sederhana dalam logika, "mengapa acara maulid nabi yang mulia malah dikotori dengan keramaian yang banyak mudlaratnya?". Normatif dan dapat diterima.

Di sisi yang lain, para kyai dan para santrinya dengan khusyuk mempersembahkan makanan dan minuman kepada pada hadirian termasuk para pemain seni itu, mereka duduk melingkar memanjatkan doa kepada Allah SWT dan mengharapkan berkah dari makanan yang akan disajikan.

Dalam kesempatan itu, para pemain senipun seolah juga turut menghargai undangan kyai, mengubah sebagian penampilannya, yang biasanya menggunakan arak yang memabukkan, tidak dipergunakan lagi. Penyanyi yang mengundang syahwat berubah dengan penampilan yang sedikit islami dengan menutup aurat yang biasanya dipajangnya.

Tiap tahun mereka diundang, dan selalu melakukan perbaikan dari tahun sebelumnya. Sajian dan hidangan makanan yang telah didoakan mengandung berkah itu perlahan membawa dampak positif pada tubuh tubuh mereka, sehingga dapat bertindak positif pula, termasuk berubah dalam penampilan seni mereka.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN