Silsilah “Keilmuan” Kiai Mutamakkin Bersambung Hingga ke Yaman?

 
Silsilah “Keilmuan” Kiai Mutamakkin Bersambung Hingga ke Yaman?

LADUNI.ID, Jakarta - Waktu kecil dulu, melalui penuturan dari masyarakat sekitar di desa saya (desa Cebolek, di Kabupaten Pati, Jawa Tengah), saya kerap mendengar kisah tentang Kiai Cebolek atau Kiai Mutamakkin (hidup kira-kira pada pertengahan abad ke-17 dan awal abad ke-18) yang melakukan perjalanan ajaib ke Timur Tengah dengan berkendaraan "jin".

Dalam perjalanan balik ke tanah air dan sampai di laut Jawa, ia dilemparkan oleh jin itu ke laut. Ia kemudian ditolong oleh ikan yang di daerah saya disebut sebagai “iwak mladang". Ia kemudian terdampar di pantai yang berbatasan dengan desa yang belakangan disebut Cebolek, desa saya.

Tentu saja sulit memverifikasi kebenaran kisah ini, karena ia hanya merupakan cerita turun-temurun di kalangan warga yang tinggal di desa Cebolek dan sekitarnya. Kisah Kiai Mutamakkin (terutama pengadilannya oleh Keraton Surakarta) diabadikan dalam Serat Cebolek yang konon ditulis oleh pujangga Surakarta, Yasadipura I (menurut keterangan Prof. Soebardi yang mengedit dan menerbitkan naskah serat ini).

Pertanyaannya: Mungkinkah Kiai Mutamakkin melakukan perjalanan dari daerah asalnya di Tuban, Jawa Timur, ke Timur Tengah? Di manakah persisnya daerah di Timteng yang dikunjungi oleh Kiai Mutakammin? Untuk tujuan apa dia melakukan perjalanan itu?

Jawabannya sangat mungkin, tidak dengan naik jin, melainkan kapal layar -- modus transportasi yang amat populer pada era itu untuk menghubungkan kawasan Arab, India, dan Nusantara. Karena Kiai Mutamakkin berasal dari keluarga bangsawan di Kadipaten Tuban, sangatlah mungkin perjalanan ini dia lakukan -- terutama dari segi biaya transportasi. Penjelasannya adalah berikut ini.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN