Perjalanan Ziarah ke Buntet, Gedongan, Kempek Hingga Lirboyo

 
Perjalanan Ziarah ke Buntet, Gedongan, Kempek Hingga Lirboyo

LADUNI.ID, Jakarta - Alhamdulillah, bisa berziarah ke Makbaroh KH. Ayip Abbas, kyai kelana yang sangat dicintai semua kalangan yang wafat beberapa hari yang lalu. Kyai Ayip dimakamkan di kawasan Pesantren Buntet Cirebon. Berdekatan dengan makam ayahanda beliau yang juga ulama kharismatik, Kyai Abdullah Abbas dan kakeknya yang sangat terkenal sebagai pejuang kemerdekaan, Kyai Abbas.

Kyai Abbas adalah ulama kharismatik NU dr Buntet Cirebon yang ditunggu kehadirannya oleh Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari di Surabaya sebelum Kyai Hasyim memutuskan Resolusi Jihad NU, 22 Oktober 1945. Di dalam sejarah NU dikisahkan, Kyai Hasyim belum berkenan memulai rapat para konsul NU se-Jawa dan Madura sebelum Kyai Abbas Buntet tiba di Surabaya. Setelah Kyai Abbas rawuh barulah rapat dimulai dan Kyai Hasyim berani memutuskan untuk mengeluarkan Resolusi Jihad NU melawan tentara Sekutu.

Saat pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dikisahkan Kyai Abbas membawa banyak sekali santri pendekar dari Cirebon dan Banten ikut dalam pertempuran yang dikenal dengan hari pahlawan tersebut. Kisah-kisah ketangguhan dan kesaktian Kyai Abbas bersama pasukannya, menjadi legenda turun temurun dan menjadikan Buntet sbg pesantren yang dikenal melahirkan banyak jawara.

Selain berziarah ke Buntet, kita juga berziarah ke Makbaroh Pesantren Gedongan Cirebon, yang jaraknya sekitar 7 KM dari Buntet. Salah satunya ke Makam KH. Muhlas Dimyati, putra dari Kyai Dimyati. Menurut putra Kyai Muhlas, Kang Otong Azhari, Kyai Dimyati lah yang mendapat tugas dr Kyai Abbas Buntet untuk menjaga Cirebon ketika ditinggal berperang bersama santri-santri beliau di pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN