Para Pahlawan Itu
LADUNI.ID, Jakarta - "Mas, sepupuku perawat di Jakarta. Ia barusan hubungi saya. Dia diusir pemilik kostnya. Disuruh pindah," seorang teman telepon dari Semarang.
"Kenapa?"
"Pemilik kos takut Corona. Sepupuku dan 3 orang temannya kini gak tahu kemana harus pulang," kisahnya lagi.
Aku tertunduk lesu mendengar kisah ini. Membayangkan mereka yang sedang berjibaku dengan maut harus mendapat perlakuan buruk. Padahal mereka semua melakukanya untuk kita.
Ya, untuk kita. Untuk kemanusiaan. Untuk profesionalitasnya.
Aku telepon teman yang punya beberapa unit apartemen. Aku tanyakan, apa ada unit yang kosong. Dia menjawab ada. Kebetulan ada tiga yang kosong. Satu model studio, yang dua model dua kamar.
Aku bilang mau pakai untuk beberapa bulan. Aku ceritakan kondisinya. "Oh, gitu. Ok, lu bisa pakai separuh harga. Terserah gimana bayarnya." Ia juga mengatakan, kalau mau masuk malam ini, juga bisa. Nanti kunci dan aksesnya dikirim via ojek online.
"Thanks," kataku.
Aku telepon teman lain lagi. Menceritakan situasinya. "Ok, gue handle satu unit ya," ujarnya. Maksudnya untuk satu unit ia yang akan membayar sewanya.
Seep, pas. Aku masih sanggup untuk handle sewa satu unit apartemen dalam beberapa bulan.
Secepatnya saya hubungi teman di Semarang tadi. Menawarkan dua unit apartemen untuk sepupunya.
"Mas, ternyata bukan hanya empat orang. Banyak perawat yang kos juga disuruh pindah sementara," kisah teman itu.
Memuat Komentar ...