Pemikiran Kiai Said Aqil Siradj tentang COVID-19 dalam Pandangan Agama

 
Pemikiran Kiai Said Aqil Siradj tentang COVID-19 dalam Pandangan Agama

LADUNI.ID, Jakarta - Merebaknya wabah virus corona atau Covid-19, telah membuat seluruh dunia resah. Seluruh dunia memperhatikan. Seluruh dunia kini sedang waspada agar penyebaran Covid-19 tidak terus meluas. Masalah dunia ini juga dikupas tuntas oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, KH Said Aqil Siradj dalam tulisannya yang dikutip Laduni.id dari laman Tribun News, pada Selasa (31/3). Berikut pemikiran Kiai Said Aqil Siradj mengenai Covid-19 dalam pandangan agama.

***

Novel Corona Virus (Covid-19) ujian kemanusiaan, yang bermula di China, merebak ke Eropa dan Amerika, dan tak luput juga Indonesia. Tenaga medis dan ahli obat-obatan seluruh dunia berjuang keras menemukan solusi, pencegahan, dan penghentian penyakit baru tersebut. Juga kaum agamawan tiada henti memohon pada Tuhan agar ujian berat ini segera dituntaskan.

Ilmuan dan agamawan dua golongan yang saling melengkapi. Yang pertama beramal untuk memahami ciptaan Tuhan, dan yang terakhir beramal untuk mencari hubungan ciptaan dengan Sang Pencipta. Ilmuan membahas kosmos yang paling besar hingga virus yang sangat kecil semacam Covid-19 ini. Agamawan membantu pikiran dan perasaan manusia yang halus-lembut untuk tetap terhubung dengan Dzat Maha Lembut (al-Halim) lagi Maha Halus (al-Lathif).

Perbedaan ilmuan dan agamawan pun sedikit. Sebagian ilmuan hanya fokus pada objek risetnya dan abai pada apa di balik objeknya sebagai ciptaan. Sebagian lagi tidak saja fokus pada objek penelitiannya, melainkan juga beriman pada yang gaib di balik cara kerja semesta alam ini. Golongan terakhir ini disebut ilmuan yang beriman. Dalam menangani virus Covid-19, ilmuan beriman berikhtiar mencari vaksin sekaligus bertawakal pada Tuhan agar diberi keselamatan di luar daya upaya manusia sendiri.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN