Tentang Cahaya dan Harumnya Shalawat Nabi Muhammad SAW
Laduni.ID, Jakarta - Dalam sebuah kesempatan, dikisahkan oleh Guru Mulia, Al-‘Allamah Al-Habib Umar bin Hafidz, sebuah cerita indah tentang seorang ulama besar dari Hadramaut yang rutin berjalan di sekitar daerahnya setelah shalat Maghrib. Setiap langkahnya membawa kesan mendalam, karena dari setiap rumah yang dilewatinya terdengar lantunan indah berbagai ibadah. Ada yang membaca Al-Qur’an, berdzikir, melantunkan ratib, dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Luar biasanya, ulama tersebut menyaksikan sesuatu yang tak biasa—dari setiap rumah, memancar cahaya yang berbeda-beda. Namun, ada satu hal yang begitu mengagumkan; cahaya paling terang yang menjulang hingga ke langit berasal dari rumah-rumah yang sedang bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebuah pemandangan yang menegaskan betapa agungnya keberkahan shalawat.
Lantunan shalawat itu tak hanya memenuhi udara dengan doa, tetapi juga mengalirkan keindahan yang melampaui dunia fisik. Shalawat yang dilantunkan dengan tulus menjadi pancaran cinta kepada Rasulullah SAW, sekaligus bukti penghormatan yang menyejukkan hati dan mengangkat derajat pembacanya di sisi Allah SWT.
Keistimewaan shalawat tak hanya dalam cahaya yang memancar, tetapi juga dalam aroma harumnya yang meliputi semesta. Seorang ulama besar, Al-Habib Ahmad Alwi Baraqbah, pernah mengatakan bahwa setiap shalawat yang dilantunkan sebenarnya mengeluarkan aroma harum yang dapat dirasakan oleh semua makhluk Allah Ta’ala kecuali manusia dan jin. Dan harumnya shalawat itu menjadi tanda keagungan ibadah ini di hadapan Allah SWT.
Memuat Komentar ...