NUO Terbitkan Panduan Praktis Beribadah Selama Wabah COVID-19
LADUNI.ID, Jakarta - "Kita patut bersyukur dengan hadirnya buku Fikih Pandemi: Beribadah di Masa Wabah ini. Meski berbentuk buku saku dan uraiannya yang ringkas, namun kehadirannya seakan menjawab kerisauan banyak masyarakat perihal beribadah di tengah pandemic Covid-19", kata Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus pendiri Nasaruddin Umar Office (NUO).
Sejumlah persoalan keislaman, baik yang bersifat ritual maupun muamalat tersaji di dalamnya dengan bahasa yang sederhana dan lebih terkesan konklutif.
Di antara persoalan yang dipaparkan yaitu menutup masjid, shalat memakai masker, kremasi jenazah Covid-19, dan selainnya.
Syahrullah selaku editor menyampaikan bahwa uraian perdebatan tidak dipaparkan secara detil, meski beberapa persoalan juga terurai argumentasi beberapa ulama yang berbeda pendapat.
Pandemi Covid-19 ini akhirnya memengaruhi cara pandang dan strategi keagamaan Islam untuk mengatur bagaimana umat Islam menjalankan ibadahnya di masjid. Ini juga mendorong para ulama untuk meretas sebuah fikih baru di masa pandemik.
Buku saku ini hadir untuk memberikan pencerahan kepada umat Islam tentang berfikih di masa pandemik dengan penjelasan singkat tetapi sarat makna.
Karena karakter “saku”-nya, buku ini hanya akan menawarkan produk pemikiran fikih sebagai guidelines bagi umat Islam menjalankan berbagai ibadah wajib dan sunnah di masa wabah sebagai “new normal”, keadaan normal baru yang bersifat sementara, jelas Faried F. Saenong, Ph.D Direktur Eksekutif NUO.
Memuat Komentar ...