Penjelasan Niat Puasa, apakah Romadhona atau Romadhoni?
LADUNI.ID, Jakarta - Ramadhan (Romadhon) adalah isim ghoiru munshorif (isim alam yang ada tambahan alif dan nun), yang apabila majrur maka alamatnya dengan Fathah, namun apabila menjadi mudhof atau kemasukan Alif-Lam (AL) maka majrurnya isim ghoiru munshorif menggunakan Kasroh menjadi Romadhon (ni) bukan na.
Imam Ibnu Malik di dalam bait alfiyahnya berkata:
وَجُرَّ بِالْفَتْحَةِ مَا لاَ يَنْصَرِفْ * مَا لَمْ يُضَفْ أَوْ يَكُ بَعْدَ أَلْرَدِفْ
Dan di- jer -kan dengan Fathah terhadap isim yang tidak menerima tanwin, selama tidak dimudhofkan atau berada setelah AL yang mengiringinya.
Niat puasa yang dikenal di Indonesia dan Malaysia di akhiri oleh lafadz hadihi sanati (ti), maka hal ini menunjukkan bahwa Romadhon menjadi mudhof yang harus dibaca jer dengan kasroh menjadi Romadhon (ni), bukan na. Sehingga niat puasa Romadhon kalau diucapkan menjadi:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّه تَعَالَى
NAWAITU SHOUMA GHODIN ‘AN ADAA-I FARDHI SYAHRI ROMADHOONI HADHIHIS-SANATI LILLAAHI TA’ALA
Memuat Komentar ...